MAKALAH
PEMBINAAN
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KULAFAURASIDIN
Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah
Sejarah Pendidikan Islam
Dosen
:
Oleh
:
Hengki
Gitama
Disusun
Oleh:
SANDI ROMADONA
22153081
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Karen berkat taufik dan
hidayahn makalah yang berjudul sejarah pendidika Islam pada masa Kulafaurasidin
dapat selesai dan biasa dipersentasikan di tengah-tengah krgiatan belajar. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kehariban
junjunan nabi muhamab SAW. Yang telah mengeluarkan uman dari lemah kegelapan
kenistaan kelemahan kelembah terang benderang dengan kemuliaan melalui dakwah
dan pendidikan Islam
Makalah Ini Disusun dengan berjtujuan untuk menyelesaikan tugas Mandiri
Pada Matakuliah Sejarah pendidikan Islam yang selaku Pengampu Ibu Dosen Andewi
Suhartini, M.Ag. Selaku dosen Pada Matakuliah Sejarah Pendidikan Islam.
Harapan saya semoga Makalah ini bias bermanfaat bagi saya khusunya, dan Umumnya Bagi semua pembaca
somga bias bermanfaat dan jadi bahan keilmuan dalam melaksanakan peroses
pendidikan Islam.
Makalah Ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
didalam dunia pendidika islam masih sangat kurang. Oleh karena itu diharapkan
kepada pembaca untuk memberikan masukan masukan yang bersipat membangaun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4
A. Rumusan Masalah................................................................................................ 4
B. Batasan Masalah.................................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 6
A. pembinaan Pendidikan Islam Pada Masa Abubakar
As-Shidiq ........................... 6
1. Tujuan Pendidikan Pada Masa Khalifah Abubakar................................................
1.
Kurikulum Pendidikan Pada Masa Abubakar................................................. 6
2.
Lembaga Pendidikan Pada Masa Abubakar................................................... 8
3.
Tujuan Pendidikan Islam Pada Masa Abu Bakar............................................ 10
B.
Pola Pendidikan
Pada masa Khalifa Umar .......................................................... 11
1.
Visi Misi Dan Tujuan Pendidikan Pada Masa Khalifah Umar
Bin Khatob.... 11
2.
Matri Pendidikan Pada Masa Khalifah Umar Bin Khatob............................. 6
3.
Kurikulum Pendidikan Pada Masa Umar Bin Khatob....................................
4.
Lembaga Pendidikan Pada Masa Umar Bin Khatob......................................
C.
Pola Pendidikan
Pada masa Khalifa Usman Bin Affan.......................................
1.
Matri Pendidikan Pada Usman Bin Affan...................................................... 6
2.
Lembaga Pendidikan Pada Usman Bin Affan................................................ 8
3.
Kurikulum Pendidikan Pada Masa Usman Bin Affan
D.
Pola Pendidikan
Pada masa Khalifa Ali ..............................................................
E. Pengertian dan Tujuan
Pendidikan Pada masa Khalifa Ali............................
F.
Sejarah Pendidikan Islam Pada masa Khalifa Ali...........................................
G. Matri Pendidikan Pada masa
Khalifa Ali........................................................
H. Kurikulum Pada masa
Khalifa Ali..................................................................
BAB
III SIMPULAN
....................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah
Pendidikan merupakan merupakan suatu hal yang paling utama bagi warga
Negara, karena maju dan keterbelakangannya suatu Negara akan ditentukan oeh
tinggi rendahnya tingkat pendidikan warga negaranya. Salah astu yang mengacu
pada pembangunan tersebut yaitu pendidikan agama adalah modal dasar yang
merupakan tenaga penggerak yang tidak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi
bangsa, kerna terselanggaranyapendidikan agama secara baik akan membawa dampak
terhadap pemahaman dan ajaran agam.
Yang menjadi sumber pendidikan agama islam
sebagai panduan dalam melaksanakan pendidikan yatiu Al-quran hadits, dan
sejarah pendidikan Islam, Berbicara
Masalah Sejarah pendidikan islam Berarti Mempelajari Masalalu dengan mengambil
hikmah dan pelajaran yang biasa diterapkan pada pendidikan masa kini, Sejarah
Pendidikan Islam Merupakan bagian dari kajian keilmuan sejarah peradaban islam,
di dalam sejarah peradaban islam bahwa Pendidikan Islam yang menjadi Panduan
dalam melaksanakan pendidikan islam pada masa kini yaitu konsep pendidikan
islam telah dilakukan oleh Nabi Muhamad sebagai Rasul dalam Agama Islam,
Kulafaurasidin Sebagai Shabat rasul, dan dilanjutkan Oleh Ulama Ulama dan
Cendikiawan Muslim sampai pada masa kini dengan mengalami kemajuan dan
kemuduran pendidikan islam.
Adapun kajian pada makalah yang susun terpokus kepada konsep pendidikan
islam pada masa kulafaurasidin, yaitu pada masa khalifah abubakar, Umar, Usman
Dan masa Khalifah Ali.
D. Batasan Masalah
Sehubungan dengan uraian
latar belakang diatas, uraian makalah ini bermaksud menjelaskan tentang sejarah
pembinaan pendidikan islam pada periode kulafaurasidin. dalam makalah ini
terdapat batasanbatasan makalah sebagai berikut:
1.
Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa
Khalifah Abu Bakar
2.
Bagai mana
pembinaan pendidikan islam pada masa Khalifah Umar bin Khatab
3.
Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa
Khalifah Usma bin Afan
4.
Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa
Khalifah Abu Bakar
5.
Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa
Khalifah Ali bin Ani Thalib
E. Tujuan Penyusunan Makalah
1.
Untuk Mengetahui Bagai mana pembinaan pendidikan
islam pada masa Khalifah Abu Bakar
2.
Untuk
Mengetahui Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa Khalifah Umar bin
Khatab
3.
Untuk Mengetahui Bagai mana pembinaan pendidikan
islam pada masa Khalifah Usma bin Afan
4.
Untuk Mengetahui Bagai mana pembinaan pendidikan
islam pada masa Khalifah Ali bin Ani Thalib
BAB II
PEMBAHASAN
A. pembinaan Pendidikan Islam Pada Masa Abubakar
As-Shidiq (632-634)
Setelah Nabi Wafat, Sebagai peimpin Umat adalah Abu Bakar As-Sidiq
sebagai khalifah, Menurut Syamsul Nizar
( 2007: 44) Kalifah adalah pemimpin yang
diangkat setelah nabi wafat untuk menggantikan pungsi nabi dalam melanjutkan
tugas tugas sebagai pemimpin agama dan pemerintahan.
Masa awal khalifahan Abubakar diguncang pemberontakan oleh orang orang
murtad, orang –orang yang mengaku sebagai nabi,
orang orang yang enggan membayar zakat. Berdasarkan hal ini Abubakar
memusatkan perhatiannya untuk memerangi para pemberontak yang dapat mengacaukan
keamanan dan mempengaruhi orang orang islam yang masih lemah imannya untuk
menyimpang dari ajaran islam. Dengan demikian, dikirim lah pasukan untuk menumpas para pemberontak
di yamamah. Dalam penumpasan ini banyak umat islam yang gugur, yang terdiri
dari sahabat dekat Rasululah dan para hafiz alquran, sehingga dapat mengurangi
jumlah sahabat yang hapal alquran, Oleh karena itu, Umar bin khotob menyarankan
kepada khalifah Abu Bakar untuk menumpulkan ayat ayat Al-Quran, Kemudian Untuk merealisasikan saran
tersebut diutuslah zaid Bin Tsabit untuk
mengumpulkan semua tulisan Al-Quran.
1.
Materi Pendidikan Islam Pada Masa Khalifah Abubakar
Menurut erna, Pelaksanaan pendidikan Pada Masa Abu Bakar ini Sama dengan
pendidikan Islam yang dilaksanakan pada masa Nabi baik materi maupun lembaga
pendidikannya.
Dari Segi Maateri terdiri
dari :
a.
Pendidikan keimanan, yaitu menanamkan bahwa satu
satunya yang wajib disembah adalah allah.
Menurut Muhamad Yunus (1992:27), Nabi dan para sahabat dalam dalam
melakukan peroses penanaman keimanan terhadap masyarakat dilakukan dengan cara
bertablig dan berpidato, baik dengan membacakan ayat-ayat alquran ith berisi
petunjuk dan pengajaran yang memperkuat dan mempertebal perasaan keimanan.
Firman Allah, dalam surat alanfal yang artinya: sesungguhnya orang muslim
ith apabila dibacakan nama Allah maka dalam hatinya ith bergetar dan apabila
dibacakan ayat ayat allah kepadanya maka bertambahlah keimanannya, sedang
mereka bertawakal kepada tuhan (Al-Anfal 2).
Apalagi dalam Alquran itu dianjurkan , supaya manusia memperhatikan
kejadian langit dan bumi, berganti-ganti malam dan siang, kejadian tumbuh
tumbuhan dan hewan, kejadian manusia dan semesta alam, karena semuanya menjadi
buktu dan dalil akan adanya Allah yang maha esa dan maha kuasa.
Sejara jelasnya nabi memasukan keimanan kedalam jiwa sahabat-sahabatnya
dengan cara memperhalus perasaan dan mempergunakan dalil aqliyah dan
mahakuasa.
b.
Pendidikan akhlak, yaitu seperti adab masuk Rumah
orang, sopan santun bertetangga, bergaul dalam masyarakat.
Menurut Muhamad yunus (1992:29) Cara nabi mengerjakan akhlak ialah dengan
caramembacakan ayat ayat alquran yang berisi kusahkisah umat terdahulu kala,
seupaya diambil pengajaran dan I’tibar dari kisah kisah itu. Orang yang taat
dan oatuh mengikuti Rasul Allah. Mendapat bahagia dan orang orang yang durhaka
mendapt siksa, seperti kisah qarun yang bahil dan kisah musa yang berbuat baik
kepada putsi suab dan lain lain.
Selain ituh akhlak diberikan oleh nabi dengan sabdasabda beliau sendiri
sepeti beriku: orang isalm adalh oran yang selamat kaum muslimin dari lidah dan
tangannya
Secara tegas pendidikan akhlak diberikan oleh nabi dengan oerkataan dan
perbuata dengan teladan dan contoh yang baik.
c.
Pendidikan ibadah, yaitu seperti pelaksanaan shalat
puasa dan haji.
Menurut muhaman yunus (1992: 28), Nabi dan para shabat dalam mengajarkan
sembahyang dan haji adalah dengan cara memberi contoh dan memberi teladan.
Barkata Nabi: Sembahyanglah kamu melihat mengerjakan sembahyang itu.” Dan nabi
berkata juga “Ambilah dari padaku cara mengerjakana hajimu”.
Oleh sebab itu sahabat sahabat nabi mengerjakan sembahyang dan haji ialah
dengan melaihat dan mencotoh nabi, bukan dengan cara mempelajari rukun dan
sunat dan lain sebagainya.
Selain ituh adajuga nabi mengajarkan ibadah dengan memberi keterangan,
bila ada orang yang salah dalam melakukan sembahyang.
Pada suatu hari ada seorang laki-laki lalu bersembahyang. Kemudian ia
dating menghadap nabi, sraya memberi salam. Setelah nabi menjawab salamnya,
lalu ia berkata: kembalilah dan sembahyang sekali lagi, karena engkau belum
sembahyang.”
Kemudian lakilaki ituh sembahyang jenbali, setelah selesai, ia datang
menghadap nabi seraya memberi salam kepada nabi, kemudian nabi berkata lagi
kembalilah dan sembahyang lagi, karena engkasu belum sembahyang hal itu samoai
terjadi tigakali.
Kemudian berkatalah lakilaki itu : demi allah saya tidak pandai selain
dari pada itu, sebab itu ajarkanlah kepadaku. Kemudian nabi berkata “ apabila
engkau hendak mengerjakan sembahyang
hendaklah mebaca takbir, kemudian bacalah apa yang mudah bagi engkau
diantara alquran, sesudah itu rukulah, sehinga tenang (thumaninah) dalam ruku
itu, kemudianbangkitlah, sehingga tegak lurus, kemudain sujudlah, sehingga
tenang dalam sujud itu, kemudian bangkitlah sehingga tenang dalam duduk,
kemudian sudlah kembali dan seterusnya ( riwayat Bukhary)
Dengan keterangan itu dapat diambil kesimpulan, bahwa belajar sembahyang
pada masa nabi mudah sekali. Yaitu dengan menconto perbuatan nabi, serta
menurut keterangan yang diberikan oleh
nabi.
Adapun mengerjakan puasa adalah dengan keterangan nabi. Swerta mencontoh
amal perbuatannya. Begitu juag mengerjakan zakat.
d.
Pendidikan kesehatan, yaitu seperti tentang
kebersihan, gerak gerik dalam shalat merupakan didikan untuk memperkuat jasmani
dan rohani.
2.
Lembaga Pendidikan Pada Masa Abubakar
Lembaga pendidikan pada masa abubakan masih sama seperti lembaga
pendidikan pada masa nabi muhamad yaitu kuttab dan masjid
a.
Kuttab
Menurut Syalabi Dalam Buku Syamsul Nizar ( 2007: 45) kuttab merupakan lembaga pendidikan yang dibentuk setelah masjid,
selanjutnya asama hasan fahmi mengatakan bahwa kuttab didirikan oleh orang
orang arab pada masa abubakar dan pusat pembelajaran pada masa ini adalah
madinah. sedangkan yang bertindak sebagai tenaga pendidik dikuttab adalah para
sahabat rosul terdekat
Menurut Armai Arif ( 2004: 46), lembaga
pendidikan kuttab atau muktab telah ada sejak arav pra islam, jal ini tentu
terkait dengan kegiatan pendidikan yang berlangsung saat itu, menurut
M.hamidullah sudah berkembang dengan baik meskipun diakui bahwa catatan – catatan
mengenai keadaaan pendidikan masa jahiliyah tidak dapat ditemukan, namun
hamidullah mendapatkan beberapa bukti yang dapat memberikan gambaran situasi
pendidikan saat ituh.
Menurut Armai Arif ( 2004: 48),
b.
Masjid
Menurut Syamsul Nizar ( 2007: 45) masjid merupakan
lembaga pendidika kedua pada masa khalifah Abu Bakar, masjid dijadikan sebagai
benteng pertahanan rohani, tempatp pertemuan dalam lembaga pendidikan islam,
sebagai tempat shalat berjamaah, membaca alquran dan lain sebagainya.
Meurut Armai Arif (2004:108) masjid berpungsi sebagai sarana pengajaran
yang telah dikenal sejak jaman nabi muhamad, sebagai otoritas penapsiran wahyu
allah Al-quran, seringkali kepada beliaw baik diluar maupun di dalam masjid,
masyarakat menyatakan tentang baerbagai hal baik tentang akidah dan akhlak.
Maka nabi pun memberikan penjelasan - penjelasan, sementara pendengarnya
membentuk lingkaran (halakoh) didepan beliau.
Sepeninggal Nabi, tradisi ini diteruskan oleh para sahabat. Pada Masa Kulafaurasidin materi pengajaran
bertabah dengan berbicara hadits hadits nabi. Dengan demikian, nisbat sebutan Ahlul Al Ilmi Yang berkembang ketika ituh adalah mereka yang
menguasai dan menghapal banyak hadits. Pada masa selanjutnya materi pengajaran
didalam masjid semakin bervariasi, dari fikih,
bahasa, sampai syair syair arab.
Puhsi masjid secara social Meurut Armai Arif (2004:37), pada awal islam ,
manakala ditimpa suatu musibah atau malapetaka, kaum muslimin segera
berlingdung kerumah allah guna mninggikan panji islam dan menegakan kalimat
allah secara bersama-sama , anak menerima pendidikan dimasjid dalam naungan
masyarakat islam yang menunjukan kebangkitan dan peningkatan. masyarkat ini
mengatur segala urusan berdasarkan musyawarah, memantau para anggotanya yang
sakit lalu menjenguknya , mengawasi fara fakir miskin yang membutuhkan, lalu
membantu mereka dengan apa yang telah dikaruniakan allah padanya. Disini tampak
tali kasih saying sangat mendalam diantara kaum muslimin pada saat ituh, sehingga menjadi suatu masyarakat yang kuat,
saling berpegang erat serta menghidupkan generasi umat. Misalnya masjid nabwi
dimadinah telah menjalankan fungsinya hinggal lahir peranan masjid yang
beraneka ragam yaitu sebagai :
1)
Tempat ibadah ( shalat, ziqir)
2)
Tempat konsultasi dan komunikasi (masalah social
ekonomi dan budaya)
3)
Tempat pendidikan
4)
Tempat santunan social.
5)
Tempat latihan militer dan persiapan alat alatnya.
6)
Tempat pengobatan korban perang.
7)
Tempat perdaian dan pengendalian sengketa.
8)
Aula dan penerimaan tamu.
9)
Tempat menahan tawanan dan
10) Pusat penerangan dan
pembelaan agama.
3.
Tujuan pendidikan Abu Bakar Asidiq.
Menurut Erna dalam blognya (2015) tujuan pendidikan pada masa khalifah
abu bakar adalah Diantara madrasah madrasah yang terkenal pada masa pertumbuhan
islam lah sebagai berikut:
a.
Menetapkan, menguatkan keyakinan dan kepatuhan
kepada ajaran islam yang dibawa oleh nabi Muhammad dengan cara memahami,
menghayati, dan mengamalkan secara konsisten. Usaha ini diperkuat dengan sikap
tegas yang ditujukan oleh abu Bakar dalam memerangi orang orang yang ingkar
atau murtad dalam ajara Islam seperti tidak mau membayar Zakat dan banyak yang
mengaku sebagai nabi.
b.
Menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas yang
memungkinkan terlaksana ajaran agam. Usaha ini dilakukan oleh khlafaurasidin
dengan mengumpulkan alquran yang berserakan.
c.
Menumbuhkan semangat cinta tanah air dan bela Negara
yang memungkinkan islam dapat berkembang diseluruh dunia. Upaya ini dilakukan
antaralain dengan memperluas wilayah dakwah islam kejajirah Arabia juga irak,
dan syiria.
d.
Melahirkan para kader pemimpin umat, pendidik yang
tangguh dalam menegakan islam,upaya ini dilakukan antaralain seperti halaqoh
kajian terhadap alquran, Al-Hadits, hokum islam,dan fatwa. Upaya ini pada tahap
selanjutnya melahirkan para ulama dari kalangan tabiin.
4.
Rekontruksi pendidikan dimasa kulafaurasidin (abu
bakar assidik ) dengan pendidikan kekinian.
Dari sekian pemaparan
diatas, setidaknya ada 2 perinsip nilainilai pendidikan islam
a.
Kebebasan bependapat yang terwujud dala musyawarah,
b.
Tuntutan ketaan rakyat, mewujudkan keadilan, serta
shalat sebagai intisari wujud takwa yang terwujud dalam peribadi beliau dengan
sikap disiplin tegas.
Dengan melihat pendidikan
kita hari ini, hususnya pendidikan isla Indonesia yang semakin lama semakin
jauh dari nilai nilai keislaman, kiranya perlu mengambil dan menerapkan
nialinilai yang ada pada masa abubakar.
Pada konteks tertentu
tidak lagi terjadi kesewenang wenangan dari pemerintah atau pelaksana
pemerintah pelaksana pendidikan kepada
B.
Pola Pendidikan
Pada masa Khalifa Umar (1-12 H : 634-644 M)
Sesuai dengan kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia, pikiran,
perasaan dan kemampuan berbuat, merupakan komponen dari kemuliaan dan
kesempurnaan yang melenkapi ciptaan (kejadian) manusia. FIrman Allah SWT:
Pergantian estapeta kepemimpinan khalifahan Menurut Syalabi Dalam Buku
Syamsul Nizar ( 2007: 46) Abubakar telah menyaksikan persoalan yan timbul
dikalanagan kaum muslimin Setelah Nabi
wafat, berdasarkan hal inilah Abu Bakar menujnjuk penggantinya supaya tidak
terjadi perselisihan dan perpecahan dikalangan umat islam kebijakan tersebut
ternyata diterima oleh masyarakat. Perluasan wilayah kekuasaan Pada masa umar
bin khatob, Meliputi semenanjung Arabia, Palestina, Syiria, Irak, Persia, Dan
Mesir.
Dengan meluasnya wilayah islam mengakibatkan meluas pula kehidupan segala
bidang. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan manusia yang memiliki
keterampilan dan keahlian. Sehingga dalam hal ini diperlukan pendidikan.
Pada masa umar bin khatob, sahabat sahabat yang sangat berpengaruh tidak
diperbolehkan untuk keluar daerah kecuali atas izin dari khalifah dan dalam
waktu yang terbatas. Jadi kalau diantara
umat islam yang ingin belajar hadits harus pergi kemadinah, ini berarti
bahwa penyebaran ilmu dan pengetahuan para shabat dan tempat pendidikan
terpusat dimadinah.
Dengan meluasnya wilayah islam sampai keluar dari jajirah arab, tampaknya
khalifah memikirkan pendidikan islam didaerah daerah yang baru yang baru
ditaklukan itu . untuk itu, Umar bin
khatab memerintahkan para panglima perangnya, apabila mereka berhasil menuasai
suatu kota, hendaknya mereka mendirikan masjid sebagai tempat ibdah dan
pendidikan .
Berkaitan dengan masalh ini, khalifah umar bin khatob merupakan seorang
pendidik yang melakukan penyuluhan pendidikan dikota madinah , beliau juga
mernerapkan pendidik dimesjid masjid dan pasar pasar serta mengangkat dan
menunjuk guru guru untuk tiap daerah yang ditaklukan itu, mereka bertugas
mengajarkan mereka bertugas mengajarkan isi alquran dan dan ajaran islam lainya
seperti fikih kepada penduduk yang baru masuk islam.
Diantara sahabat sahabat yang ditunjuk oleh khalifah umar bin khatob
kedaerah- daerah adalah abdurahman bin ma’qal, dan imron bin hasim. Keua orang
ini ditemoatkan dibasyrah. Abdurahman Bin Ganam dikirim ke syiria dan hasan bin
abi jabah dikirim kemesir. Adapun metoda yang mereka pakai adalah guru duduk
didepan halam masjid dan murid melingkarinya.
Meluasnya kekuasaan islam, mendorong kegiatan pendidikan islam bertambah
besar, karena mereka baru menganut agama islam jadi mereka yang baru menganut
agama islam inginmenimba ilmu langsung dari sahabat yang langsung menerima ilmu
dari Nabi. Pada masa ini tealah terjadi mobilitas dalam menuntut ilmu dari
daerah daerah yang jauh dari madinah, sebagai pusat Agama Islam. Ghairah
menuntut Ilmu Agama Islam ini hanya yang kemudian mendorong lahirnya sejumlah
pembidangan disiplin keagamaan.
Pendidikan pada masa umar bin khatob bias disebut lebih maju sebab selama
khalifahan umar kondisi pemerintahan umar Negara dalam keadaan setabil dan
aman. Kondisi tersebut disebabkan karena telah ditetapkannya masjid sebagai
tempat tempat pendidikan juga telah ditetapkannya pusat pendidikan diberbagai
kota, baik dari segi ilmu bahasa menulis , dan poko ilmuilmu lainnya.
Pendidikan dikelolah dibawah pengaturan gubernur yang berkuasa pada saat ith,
serta diiringi kemajuan diberbagai bidang, seperti jawatan pos kepolisian,
baitulmal, dan lain sebagainya adapun pembiyayaan untuk setap pengajar diambil
dari daerah yang baru ditaklukan dan baitulma.
1.
Visi Misi Dan tujuan pendidikan Pada Masa Khalifah
Umar bin Khatob.
Menurut Ishak dalm bolg Tharikul Mubtadi (2013), Visi misi pendidikan
jaman kulafaurasidin masih belum berbeda dengan visi misi dan tujuan pendidikan
pada zaman Rasulullah. Hal ini disebabkan, karena para kulafaurasidin adalah
mengikiuti jejak rasululah. Dalam bidangkeagamaan sebagai landasan membangun
umat.
Misi pendidikan pada jaman
Umar dafat dikemukakan sebagai berikut:
a.
Menetapkan, menguatkan keyakinan dan pengetahuan
kepada ajaran islam yang dibawa oleh nabi muhamad, dengan cara memahami,
menghayati dan mengamalkan secara konsisten.
b.
Menyediakan sarana prasarana dan fasilitas yang
memungkinkan terlaksananya ajaran islam.
c.
Menumbuhkan semangat cinta tanah air dan bela Negara
yang memungkinkan islam dapat berkembang keseluruh dunia.
d.
Melahirkan para kader pemimpin umat, pendidik, dan
dai yang tangguh dalam mewujudkan syiar islam. Upaya ini pada tahapan
selanjutnya melahirkan para ulama dari kalangan tabiin.
Adapun tujuan pendidikan
pada masa itu melahirkan umat yang memiliki komitmen yang tulus dan kukuh
terhadap pelaksanaan ajaran islam sebagaimana yang diajarkan oleh nabi Muhama.
Kulafaurasidin berpusat pemerintahannya dimasinah. Penduduk terdiri dari latar
belakan agama, ekonomi, social budaya yang berbeda beda. Akan tetapi ketika
rasululah wafat keadaan mereka kembali kepada keadaan semula yakni hidup bebas
tanpa aturan.
2.
Matri Pendidikan Pada Masa Khalifah Umar
Menurut Syamsul Nizar ( 2007: 48),
materi yang / Mata pelajaran yang disajikan membaca, Menulis Alquran dan
menghapalnya serta belajar poko poko agama Islam.
3.
Lembaga Pendidikan pada mas umar Diantara madrasah
madrasah yang terkenal pada masa pertumbuhan islam adalah:
a.
Madrasah madinah
Madrasah Madinah ini lebih termashur, karena disanalah tempat khalifahan
Abu Bakar, Umar dan ustman, dan disana pula banyak tinggal sahabat sahabta Nabi
Muhaman. Diantara Sahabat – Sahabat yang mengajar dimadrasah madinah ini,
adalah Umar bin Khatob, Ali bin Abi Thalib, Zaid Bin tsabit dan Abdullah bin
Umar. Zaid bin tsabit adalah ahli qiraat dan fiqih, beliau yabg mendapatkan
tugasmemimpin penulisan alquran baik dizaman Abu Bakar maupun dijaman
Usman.Sedangkan Abdullah bin Umar seorang Ahli Hadits, beliau dianggap sebagai
mazhab Al-hadits yang berkempbang pada masa berikutnya.
b.
Madrasah kuffah
Ulama Sahabat yang tiinggal di Kufah ialah Ali bin Abithalib dan Abdullah
bin Masud. Ali bin abithalib mengurus masalah politik dan urusan pemerintahan,
sedangkan Abdullah bin masud sebagai guru agama. Ibnu Masud adalah utusan resmi
khalifah Umar untu menjadi guru agama dikuffah. Beliau adalah seorang ahli
tafsir, ahli fiqih dan banyak meriwayatkan hadits-hadits nabi muhamad. Diantara
murid murid Ibnu Masud yang terkenal yang kemudian menjadi guru dikuffah adalah
alqamah alaswad, masruq, Al-Harits bin Qais dan Amr bin syurahbil Madrasah ini
kemudian melahirkan Abu hanifah salah seorang imam Mazhab yang terkenal, dalam
penggunaan Ra’yu dalam berijtihad.
c.
Madrasah Damsyik
Setelah negeri syam (syiria) Menjadi Bagian Negara Islam dan penduduknya
banyak memeluk agama Islam, maka khalifah Umar bin Khathab menirimkan tiga
orang guru agama kenegeri syiria, diantaranya: Muaz bin Jabal, Ubadah Bin Abu
Dardak. Ketiga sahabat mengajar di syam pada tempat tempat yang berbeda beda yaitu:
Abu Dardak di damsyik, Muaj bin Zabal di
palestina dan Ubadah di Hims. Kemudian
mereka digantikan oleh murid muridnya (tabiin) Seperti Abu Idris Alkhaelany,
Mahul Aldhimasyki Umar bin Abdul Azis
dan Raja bin Haiwah. Akhirnya Madrash tersebut Melahirkan Penduduk Syam, yaitu
Abdurahman Al Auzai yang sederajat Ilmunya dengan Imam Malik dan Abu Hanifah.
d.
Madrasah Mekkah
Menurut Mahmud Yunus ( 1992-34), Guru yang pertama mengajar dimadrasah
mekh setelah mekah takluk ialah Muaz bin Zabal, dia mengajarkan Alquran dan
perkara perkara yang halal dan yang haram dalam Islam.
Pada Masa Khalifah Abdul Malik Bin Marwan Abdullah Bin Marwan pergi
kemekah. Lalu mengajar disana dimasjidil Haram. Ia mengajarkan tafsir, fiqih
dan sastra Abdullah Abaslah pembangun Madrasah Makah, yang termasyhur diseluruh
Negara Islam.
Kemudian digantikan oleh murid murinya, Tabiin Yaitu:
1)
Mujahid bin jabar.
2)
Atak bin Abu Rabah.
3)
Thawus bin Kaisan.
4.
Kurikulum Pendidikan
Pada Masa Umar Bin Khatob.
Menurut Armai Arif (2004: 133) kurikulum dapat debedakan kedalam 5
tataran yang berbeda beda , yaitu kurikulum ideal, kurikulum formal, kurikulum
intruksional kurikulum operasional, dan kurikulum ekpresional.
Kurikulum ideal mengandung segala sesuatu yang dianggap penting sehingga
dianggap perlu dimasukan kedalamnnya oleh hamper setiap orang setiap orang.
Cakupanya akan sangat luas, kandungannya tidak sistematis, dan bebannya menjadi
sangat besar sehingga tidak mungkin diwujudkan. Namun kurikulum ideal tetap ada
pungsinya, yaitu sebagai pencerminan aspirasi warga masyarakat yang perlu
diperhatikan, disaring, dan dikemasdalam sosok yang tepat oleh smua pihak yang
terlibat dengan kebijakan pendidikan pormal.
Kurikulum formal adalah kurikulum yang disaction oleh yang berwenang dan kemudian ditampilakn sebagai
dokumen resmi seperti kurikulum madrasah yang ditetaplkan oleh departeman
Agama.
Menurut Armai Arif (2004: 137)System pendidikan Islam pada masa
Kulafaurasidin dilakukan secara mandiri tidak dikelolah oleh pemerintah kecuali
pada masa khalifah umar bin Alkhatob yang turut campur dalam penambahan materi
kurikulum pada lembaga kutab. Para
sahabat yang memiliki pengetahuan keagamaan membuka majlis pendidikan masing
masing.
Pusat pendidikan pada masa kulafaurasidin tidak hanya dimadinah, tetapi
menebar diberbagai kota, seperti kota makkah dan madinah (hizaj), kota Basrah
dan Kuffah (Iraq) , kota damsyik dan palestina (syam) dan fistat (mesir). Di
daerah ini pendidikan islam berkembang dengan pesat.
Materi pendidikan yang diajarkan pada masa khulafaurasidin sebelum masa
umar bin khatob, untuk pendidikan dasar (a) membaca dan menulis (b) membaca dan
menghapal alquran (c) poko poko agam islam, seperti cara wudhu, shalat, sahum
dan sebagainya, ketika umar bin khathab diangkat menjadi khalifah, ia
menginstruksikan kepada penduduk kota agar anak diajarkan berenang, mengendarai unta, memanah, membaca dan
menghapal syair syair yang mudah dan pribahasa. Sedangkan pendidikan pada
tingkat menengah terdiri dari alquran
dan tafsirnya, hadits dan pengumpulannya fikih tasyiri. Pilsafat dan ilmu ilmu
duniawi belum dikenal pada masa khulafaurasidin. Hal ini dimungkinkan mengingat
kostruk social pada masa itu masih dalam pengembangan wawasan keislaman yang
lebih terpokus kepada pemahaman alquran dan hadits secara literal.
C.
Pola Pendidikan
Pada masa Khalifa Usman (23-35 H:
644-656 M)
Nama lengkapnya adalah Usman Ibnu Abil Ash Ibnu
Umayah . beliau masuk islam atas seruan Abu Bakar Asidiq. Usman Bin apan adalah termasuk saudagar
besar dan kaya dan sangat pemurah menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan
umat islam. Usman diangkat menjadi khalifah merupakan hasil dari pemilihan
panitia 6 yang ditunjuk oleh umar bin khatob menjelang beliau akan meninggal.
Panitia yang yeng 6 tersebut adalah: Usman, Ali bin Abi thalib, Thalah, Zubair,
bin Awwam, saad bin sbi waqas, dan abdurahman bin Auf.
Menurut Syamsul Nizar ( 2007: 48) Pasa masa
khalifahan usman bin affan, pelaksanaan pendidikan tidak jauh berbeda dengan
pendidikan sebelumnya. Pendidikan dimasa ini hanya hanya melanjutkan apa yang
telah ada, namun hanya sedikit terjadi perubahan yang mewarnai pendidikan
islam. Psrs dshsbst ysng berpengaruh dsn dekat dengan rasululah yang tidak
diperbolehkan meninggalkan madinah dimasa khalifah Umar, diberikan kelonggaran
untuk keluar dan menetap didaerah daerah yang mereka sukai, kebijakan ini
sangat besar pengaruhnya bagi pelaksanaan pendidikan islam di daerahdaerah.
Peroses
pelaksanaan pola pendidikan pada masa usman ini lebih ringan dan lebih danmudah
dijangkau oleh seluruh peserta didik yang ingin menuntut dan belajar islam dari
segi pusat pendidikan juga lebih banyak, sebab pada masa ini para sahabat bias
memilih tempat yang mereka inginkan untuk memberikan pendidikan kepada
masyarakat.
Khalifah usman
sudah merasa cukup dengan pendidikan yang sedang berjalan, namun begitu ada
satu usaha yang cemerlang yang telah terjadi menumpulkan tulisan tulisan
ayat-ayat alquran . penyalinan ini terjadi Karen terjadi perselisihan dalam
bacaan alquran, berdasarkan hal ini, khalifah utsman memerintahkan kepada tim
untuk penyalinan tersebut adalah: zaid bin tsabit, Abdullah bin zubair, zaid
bin as, dan abdurahman bin harits.
Bila terjadi
pertikaian bacaan, maka harus diambil pedoman kepada dialek suku quraisy, sebab
alquran ini diturunkan menurut dialek mereka Quraisy. Zaid bin syabit bukan
orang quraisy sedangkan mereka bertiga adalah orang quraisy.
Tugas mengajar
pada masa usman bin apan diserahkan kepada umat ith sendiri , artinya
pemerintah tidak mengankat guru-guru, dengan demikian para pendidik sendiri
melaksanakan tugasnya hanya dengan mengharapkan keridhaan allah.
Bahwa pada masa
khalifah usman bin affan tidak banyak terjadi perkembangan pemdidikan, kalau dibandungkan
dengan masa khalifahan umar bin khatob,sebab pada masa usman pendidikan
doserahkan kepada rakyat, dan apabila dilihat dari segi kondisi pemerintahan
khalifah usman banyak terjadi pergolakan dalam masyaakat sebagai akibat ketidak
senangan mereka terhadap kebijakan usman yang mengangkat yang mengankat kerabatnya dalam jabatan
pemerintahan.
Dalam permata
blog PAI Syeh nurjati Cirebon. Terdapat pase pase pendidikan isla pada masa
khalifah usman
a.
Fase pembinaan ;
dimaksud untuk memberikan kesempatan agar terdidik memperoleh kemantapan iman
b.
Pase pendidikan
; ditekankan pada imu ilmu praktis dengan maksud agar segera mereka mndapatkan
ajaran dan tuntunan agama dengan sebaik baiknya dalam kehidupan sehari hari
c.
Pase pelajaran;
adapelajaran pelajaran - pelajaran lain yang diberikan untuk menunjang
pemahaman terhadap alquran dan hadits, seperti bahas arab da tata bahasanya,
menulis, membaca, syair dan pribahasa.
1.
Visi dan misi
dan tujuan pendidikan islam pada masa khalifah usman
2.
Peserta didik
pada masa khalifah usma yaitu terdiri ari :
a. Orang
dewasa atau orang yang masuk islam
b. Anak-anak,
baik yang iran tuanystelah lama masuk islam ataupun yang baru memeluk agama
islam.
c. Orang
dewasa atauoran tua yang telah lama masuk islam.
d. Orang
yang menghususkan dirinya untuk masuk islam.
Ada juga pendapat lain dari slide sharenet dalam blog thhoriqul mubtadi
peserta didik pada masa usman yaitu:
a. Umum yaitu membentuk sikap mental
keagamaan, seluruh umat islam yang ada dimekah dan madinah
b. Kusuh yaitu membentuk akhli agama,
hanya sebagian kecil saja.
Terobosan
yang dilakukan khalifah usman mempermudah
3. Kurikulum pendidika Islam Pada
Masa pemerintaha usman
Menurut deslide dalam blog dokumen. Tips,
pada masa khalifah usman bib affan pelaksanaan pendidikan tidak jauh dengan
dengan khalifah sebelumya pendidikan dimasa ini hanya melanjtkan apa yang telah
ada, namun hanya saja terjadi perubahan yang mewarnai pendidikan islam . para
sahabat yang bepengaruh dan dekat dengan rasululah tidak diperbolehkan keluar
dari madinah pada masa khhalifah umar, diberikan kelonggaran untuk ergi
kedaerahdaerah yan mereka sukai. Kebijakan ini sangan berpengaruh besar bagi
pelaksanaan didaerah daerah.
Peroses pelaksanaan pendidikan pada masa khalifah
usman lebih ringa lebih mudah dijangkau oleh seluruh oeserta didik yang ingin
menuntut dan belajar islam dari segi pusat pendidikan juaga lebih banyak, sebab
pada masa ini para sahabat diperbolehkan memilih tempat yang mereka inginkan
untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat.
Tugas mendidik dan mengajar umat pada masa ini
diserahkan pada umat ituh sendiri, artinya pemerintah pada masa khalifah usman
tidak mengangkat guruguru, dengan demikina para pendidik melaksanakan
pendidikannya denga mengharap kridhloan dari allah.
4. Guru guru yang
mengajar pada khalifah usman
Dalam blog permata
api, para pendidika atau guruguru pada masa usman bin affan yaitu
a. Para khalifah ituh
sendiri
b. Para sahabat
besar, antara lain:
1) Abdullah bin umar
2) Abu hurairah
3) Abdullah bin abas
4) Aisyah
5) Anas bin malik
6) Zaid bin tsabit
7) Abdullah bin masud
5.
Metode pembelajaran
Metode pendidikan islam pada masa khalifah usman
Proses pembelajaran pada masa usman ini
lebih ringan lebih mudah dijangkau oleh seluruh peserta didik yang ingin
menuntut ilmu dan belajar islam dari segi pusat pendidikan juga lebih banyak, sebab
pada masa ini para sahabat diperbolehka memilih tempat yang mereka inginkan
untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat
Akhirnya sahabat hazifah bin yaman
mengusulkan kepad utsman untuk menyeragamkan bacaan. Usman pun lalu membentuk
pantita yang diketahui oleh zaid bin tsabit untuk menyalin mushaf yang disimpan
oleh hafsoh.
Pada masa usman matode belajar yang
digunakan yaitu metode halaqah, hafalan, diskusi (Tanya jawab) latihan ceramah.
D. Pola Pendidikan Pada masa Khalifa Ali
Menurut Syamsul Nizar ( 2007: 49) ALI Bin Bi thalib
bin abdul muthalib adalah putra dari paman rasululah dan suami dari patimah
anak rasulullah. Ali bin abi Talib diasuh dan didik oleh Nabi. Ali terkenal
sebagai anak yang mula- mula beriman kepada Rasululah.
Ali adalah
khalifah yang keempat setelah usman bin affan. Pada pemerindahanya sudah diguncang peperangan denga aisyah
(istri rasululah) beserta thlah dan dan
Abdullah bin zubair karena kesalah pahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap
usman, peperangan diantara mereka disebut perang jamal (unta) karena aisyah
mengunakan kendaraan unta. Setelah berhasil mengatasi pemberontakan Aisyah .
muncul pemberontakan lain, sehingga pada masa khalifahan ali tidak pernah
mendapatkan ketenangan dan kedamaina.
Muawiyah sebagai
gubernur di damaskus memberontak untuk menggulingkan kekuasaanya. Peperangan
ini disebut dengan peperangan sifin karena terjadi di siffin. Ketika tentara
muawiyah terdesak oleh pasukan Ali, maka Muawiyah segera mengambil siasat ntuk
menyatakan tahkim (penyelesaian dengan adil dan damai). Semula Ali menolak tetapi
karena desakan sebagai tentaranya akhirnya ali menerimanya, namun tahkim malah
menimbulkan kekacauan, sebab muawiyah bersipat curang sebab dengan tahkim
muawiyah berhasil mengalahkan Ali dan mendirikan pemerintahan tandingannya
didamaskus. Sementara itu, sebagian tentara yang menentang keputusan Ali dengan
cara tahkim, meninggalkan ali dan membuat kelompok tersendiri yaitu Khawarij.
1.
Metode
pendidikan islam pada masa khalifah ali
a.
Pendidikan
diarahkan pada pengajaran isi alquran.
b.
Pendidikan
diajarkan dengan menggunakan dialek dsaerah masing masing, sehingga sering
timbul perselisian dalam kebicakanmenyusun mushap alquran bacaan
2.
Lembaga pendidikan
pada masa Ali
3.
Tenaga pengajar
atau guru pada masa ali
4.
Peserta didik
pada masa khalifah Ali bin abi thalib
5.
Lembaga lembaga
pendidikan pada masa khalifah ali
Lembaga pendidikan pada masa ali masih sama dengan lembaga lembaga
pendidikan pada masa nabi dan khalifah khalifah sebelumnya, yaitu kuttab,
masajid, madrasah dan rumah-rumah.
6.
Kurukilum
pendidikan islam pada masa khalifah ali
Kurikulum atau
rencana pembelajara pada masa ali dalam blog torikul mubtadi meliputi
a.
Bidang keagamaan
yang cakupannya adqidah, ubudiyah, aqhlak dan muamalah
b.
Pada masa umar
digalakan pendidikan keterampilan hal ini termaktub dalam intruksi umar
binkhatab yang dikirimkan kepada penduduk penduduk kota yang isinya, ajarkanlah
kepada anak-anak kamu berenang, kepandaianmenunggang kuda, dan tuturkanlah
kepada mereka pepatah pepatah yangmasyhur dan syairsyair yang baik.
c.
Rencana
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d.
Pada masa ali
bin abi thalib digalakan motovasi belajar.
5. usat Pusat Pendidikan
Islam Pada masa Kulafaurasidin
Menurut Juhairini (2000:
71) Sebagaimana yang telah dikemukakan, bahwa meluasnya daerah kekuasaan islam,
dibarengi dengan usaha penyampain ajaran islamkepada penduduk oleh para
sahabat, baik yang ikut sebagai anggota pasukan, maupun yang kemudian dikirim oleh
khalifah dengan tugas khusus mengajar dan mendidik. Maka diluar madinah,
dipusat pusat wilayah yang baru dikuasai berdirilah pusat puat pendidikan
dibawah pegurusan para sahabat yang kemudian dikembangkan oleh penggantinya (
tabi’in ) dan seterusnya.
Dipusat pusat pendidikan
tersebut para sahabat memberikan pelajaran pelajaran agama islam kepada para
muridnya, baik yang berasal dari penduduk setempat maupun yang berasal dari
daerah alin. Dipusat pusat pendidikan tersebut timbullah madrasah madrsah, yang
masih merupakan sekedar tempat memberikan pelajaran dalam bentuk khalaqoh
dimesjid masjid atau pertemuan lainya:
BAB III
KSIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Armai
Arif. Sejarah dan perkembangan Lembaga
lembaga Pendidikan islam kelasik,Angkasa, Bandung,2003
Zuhairini
DKk. Sejarah pendidikan Islam, Bumi
Aksara ,Jakarta, 2000
Syamsul
Nizar, Sejarah Pendidikan Islam. Kencana,
Jakarta. 2009
Mahmud
yunus. Sejarah pendidikan islam. Jakarta,
1992
Tidak ada komentar:
Posting Komentar