Jumat, 02 Oktober 2015

PEMBINAAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KULAFAURASIDIN


MAKALAH
PEMBINAAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KULAFAURASIDIN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah
Sejarah Pendidikan Islam


Dosen :
Dr. Andewi Suhartini, M.Ag



                                                                                             


Oleh :
Hengki Gitama



Disusun Oleh:
 SANDI ROMADONA
22153081




JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Karen berkat taufik dan hidayahn makalah yang berjudul sejarah pendidika Islam pada masa Kulafaurasidin dapat selesai dan biasa dipersentasikan di tengah-tengah  krgiatan belajar. Shalawat dan  salam semoga senantiasa tercurahkan kehariban junjunan nabi muhamab SAW. Yang telah mengeluarkan uman dari lemah kegelapan kenistaan kelemahan kelembah terang benderang dengan kemuliaan melalui dakwah dan pendidikan Islam  
Makalah Ini Disusun dengan berjtujuan untuk menyelesaikan tugas Mandiri Pada Matakuliah Sejarah pendidikan Islam yang selaku Pengampu Ibu Dosen Andewi Suhartini, M.Ag. Selaku dosen Pada Matakuliah Sejarah Pendidikan Islam.
Harapan saya semoga Makalah ini bias bermanfaat bagi saya  khusunya, dan Umumnya Bagi semua pembaca somga bias bermanfaat dan jadi bahan keilmuan dalam melaksanakan peroses pendidikan Islam.
Makalah Ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki didalam dunia pendidika islam masih sangat kurang. Oleh karena itu diharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan masukan yang bersipat membangaun untuk kesempurnaan makalah ini.     














DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................  1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................  2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................  4
A.    Rumusan Masalah................................................................................................ 4
B.     Batasan Masalah.................................................................................................. 4
C.     Tujuan Penulisan.................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................  6
A.  pembinaan Pendidikan Islam Pada Masa Abubakar As-Shidiq ...........................  6
1. Tujuan Pendidikan Pada Masa Khalifah Abubakar................................................
1.      Kurikulum Pendidikan Pada Masa Abubakar................................................. 6
2.      Lembaga Pendidikan Pada Masa Abubakar................................................... 8
3.      Tujuan Pendidikan Islam Pada Masa Abu Bakar............................................ 10
B.     Pola Pendidikan Pada masa Khalifa Umar .......................................................... 11
1.      Visi Misi Dan Tujuan Pendidikan Pada Masa Khalifah Umar Bin Khatob.... 11
2.      Matri Pendidikan Pada Masa Khalifah Umar Bin Khatob............................. 6
3.      Kurikulum Pendidikan Pada Masa Umar Bin Khatob....................................
4.      Lembaga Pendidikan Pada Masa Umar Bin Khatob......................................
C.     Pola Pendidikan Pada masa Khalifa  Usman Bin Affan.......................................
1.      Matri Pendidikan Pada Usman Bin Affan...................................................... 6
2.      Lembaga Pendidikan Pada Usman Bin Affan................................................ 8   
3.      Kurikulum Pendidikan Pada Masa Usman Bin Affan
D.    Pola Pendidikan Pada masa Khalifa Ali ..............................................................
E.     Pengertian dan Tujuan Pendidikan Pada masa Khalifa Ali............................
F.      Sejarah Pendidikan Islam Pada masa Khalifa Ali...........................................
G.    Matri Pendidikan Pada masa Khalifa Ali........................................................
H.    Kurikulum Pada masa Khalifa Ali..................................................................
BAB III SIMPULAN ....................................................................................................  
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................  



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Rumusan Masalah
Pendidikan merupakan merupakan suatu hal yang paling utama bagi warga Negara, karena maju dan keterbelakangannya suatu Negara akan ditentukan oeh tinggi rendahnya tingkat pendidikan warga negaranya. Salah astu yang mengacu pada pembangunan tersebut yaitu pendidikan agama adalah modal dasar yang merupakan tenaga penggerak yang tidak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi bangsa, kerna terselanggaranyapendidikan agama secara baik akan membawa dampak terhadap pemahaman dan ajaran agam.
  Yang menjadi sumber pendidikan agama islam sebagai panduan dalam melaksanakan pendidikan yatiu Al-quran hadits, dan sejarah pendidikan Islam,  Berbicara Masalah Sejarah pendidikan islam Berarti Mempelajari Masalalu dengan mengambil hikmah dan pelajaran yang biasa diterapkan pada pendidikan masa kini, Sejarah Pendidikan Islam Merupakan bagian dari kajian keilmuan sejarah peradaban islam, di dalam sejarah peradaban islam bahwa Pendidikan Islam yang menjadi Panduan dalam melaksanakan pendidikan islam pada masa kini yaitu konsep pendidikan islam telah dilakukan oleh Nabi Muhamad sebagai Rasul dalam Agama Islam, Kulafaurasidin Sebagai Shabat rasul, dan dilanjutkan Oleh Ulama Ulama dan Cendikiawan Muslim sampai pada masa kini dengan mengalami kemajuan dan kemuduran pendidikan islam.
Adapun kajian pada makalah yang susun terpokus kepada konsep pendidikan islam pada masa kulafaurasidin, yaitu pada masa khalifah abubakar, Umar, Usman Dan masa Khalifah Ali.   
D.    Batasan Masalah
Sehubungan dengan uraian latar belakang diatas, uraian makalah ini bermaksud menjelaskan tentang sejarah pembinaan pendidikan islam pada periode kulafaurasidin. dalam makalah ini terdapat batasanbatasan makalah sebagai berikut:
1.      Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa Khalifah Abu Bakar
2.       Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa Khalifah Umar bin Khatab
3.      Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa Khalifah Usma bin Afan
4.      Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa Khalifah Abu Bakar
5.      Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa Khalifah Ali bin Ani Thalib


E.     Tujuan Penyusunan Makalah
1.      Untuk Mengetahui Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa Khalifah Abu Bakar
2.       Untuk Mengetahui Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa Khalifah Umar bin Khatab
3.      Untuk Mengetahui Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa Khalifah Usma bin Afan
4.      Untuk Mengetahui Bagai mana pembinaan pendidikan islam pada masa Khalifah Ali bin Ani Thalib

























BAB II
 PEMBAHASAN

A.  pembinaan Pendidikan Islam Pada Masa Abubakar As-Shidiq (632-634)
Setelah Nabi Wafat, Sebagai peimpin Umat adalah Abu Bakar As-Sidiq sebagai khalifah, Menurut  Syamsul Nizar ( 2007: 44)  Kalifah adalah pemimpin yang diangkat setelah nabi wafat untuk menggantikan pungsi nabi dalam melanjutkan tugas tugas sebagai pemimpin agama dan pemerintahan.
Masa awal khalifahan Abubakar diguncang pemberontakan oleh orang orang murtad, orang –orang yang mengaku sebagai nabi,  orang orang yang enggan membayar zakat. Berdasarkan hal ini Abubakar memusatkan perhatiannya untuk memerangi para pemberontak yang dapat mengacaukan keamanan dan mempengaruhi orang orang islam yang masih lemah imannya untuk menyimpang dari ajaran islam. Dengan demikian, dikirim  lah pasukan untuk menumpas para pemberontak di yamamah. Dalam penumpasan ini banyak umat islam yang gugur, yang terdiri dari sahabat dekat Rasululah dan para hafiz alquran, sehingga dapat mengurangi jumlah sahabat yang hapal alquran, Oleh karena itu, Umar bin khotob menyarankan kepada khalifah Abu Bakar untuk menumpulkan ayat ayat Al-Quran,  Kemudian Untuk merealisasikan saran tersebut  diutuslah zaid Bin Tsabit untuk mengumpulkan semua tulisan Al-Quran.   
1.      Materi Pendidikan Islam Pada Masa Khalifah Abubakar
Menurut erna, Pelaksanaan pendidikan Pada Masa Abu Bakar ini Sama dengan pendidikan Islam yang dilaksanakan pada masa Nabi baik materi maupun lembaga pendidikannya.
Dari Segi Maateri terdiri dari :
a.       Pendidikan keimanan, yaitu menanamkan bahwa satu satunya yang wajib disembah adalah allah.
Menurut Muhamad Yunus (1992:27), Nabi dan para sahabat dalam dalam melakukan peroses penanaman keimanan terhadap masyarakat dilakukan dengan cara bertablig dan berpidato, baik dengan membacakan ayat-ayat alquran ith berisi petunjuk dan pengajaran yang memperkuat dan mempertebal perasaan keimanan.
Firman Allah, dalam surat alanfal yang artinya: sesungguhnya orang muslim ith apabila dibacakan nama Allah maka dalam hatinya ith bergetar dan apabila dibacakan ayat ayat allah kepadanya maka bertambahlah keimanannya, sedang mereka bertawakal kepada tuhan (Al-Anfal 2).
Apalagi dalam Alquran itu dianjurkan , supaya manusia memperhatikan kejadian langit dan bumi, berganti-ganti malam dan siang, kejadian tumbuh tumbuhan dan hewan, kejadian manusia dan semesta alam, karena semuanya menjadi buktu dan dalil akan adanya Allah yang maha esa dan maha kuasa.
Sejara jelasnya nabi memasukan keimanan kedalam jiwa sahabat-sahabatnya dengan cara memperhalus perasaan dan mempergunakan dalil aqliyah dan mahakuasa.   
b.      Pendidikan akhlak, yaitu seperti adab masuk Rumah orang, sopan santun bertetangga, bergaul dalam masyarakat.
Menurut Muhamad yunus (1992:29) Cara nabi mengerjakan akhlak ialah dengan caramembacakan ayat ayat alquran yang berisi kusahkisah umat terdahulu kala, seupaya diambil pengajaran dan I’tibar dari kisah kisah itu. Orang yang taat dan oatuh mengikuti Rasul Allah. Mendapat bahagia dan orang orang yang durhaka mendapt siksa, seperti kisah qarun yang bahil dan kisah musa yang berbuat baik kepada putsi suab dan lain lain.
Selain ituh akhlak diberikan oleh nabi dengan sabdasabda beliau sendiri sepeti beriku: orang isalm adalh oran yang selamat kaum muslimin dari lidah dan tangannya
Secara tegas pendidikan akhlak diberikan oleh nabi dengan oerkataan dan perbuata dengan teladan dan contoh yang baik.   
c.       Pendidikan ibadah, yaitu seperti pelaksanaan shalat puasa dan haji.
Menurut muhaman yunus (1992: 28), Nabi dan para shabat dalam mengajarkan sembahyang dan haji adalah dengan cara memberi contoh dan memberi teladan. Barkata Nabi: Sembahyanglah kamu melihat mengerjakan sembahyang itu.” Dan nabi berkata juga “Ambilah dari padaku cara mengerjakana hajimu”.
Oleh sebab itu sahabat sahabat nabi mengerjakan sembahyang dan haji ialah dengan melaihat dan mencotoh nabi, bukan dengan cara mempelajari rukun dan sunat dan lain sebagainya.
Selain ituh adajuga nabi mengajarkan ibadah dengan memberi keterangan, bila ada orang yang salah dalam melakukan sembahyang.
Pada suatu hari ada seorang laki-laki lalu bersembahyang. Kemudian ia dating menghadap nabi, sraya memberi salam. Setelah nabi menjawab salamnya, lalu ia berkata: kembalilah dan sembahyang sekali lagi, karena engkau belum sembahyang.”
Kemudian lakilaki ituh sembahyang jenbali, setelah selesai, ia datang menghadap nabi seraya memberi salam kepada nabi, kemudian nabi berkata lagi kembalilah dan sembahyang lagi, karena engkasu belum sembahyang hal itu samoai terjadi tigakali.
Kemudian berkatalah lakilaki itu : demi allah saya tidak pandai selain dari pada itu, sebab itu ajarkanlah kepadaku. Kemudian nabi berkata “ apabila engkau hendak mengerjakan sembahyang  hendaklah mebaca takbir, kemudian bacalah apa yang mudah bagi engkau diantara alquran, sesudah itu rukulah, sehinga tenang (thumaninah) dalam ruku itu, kemudianbangkitlah, sehingga tegak lurus, kemudain sujudlah, sehingga tenang dalam sujud itu, kemudian bangkitlah sehingga tenang dalam duduk, kemudian sudlah kembali dan seterusnya ( riwayat Bukhary)
Dengan keterangan itu dapat diambil kesimpulan, bahwa belajar sembahyang pada masa nabi mudah sekali. Yaitu dengan menconto perbuatan nabi, serta menurut keterangan  yang diberikan oleh nabi.
Adapun mengerjakan puasa adalah dengan keterangan nabi. Swerta mencontoh amal perbuatannya. Begitu juag mengerjakan zakat.         
d.      Pendidikan kesehatan, yaitu seperti tentang kebersihan, gerak gerik dalam shalat merupakan didikan untuk memperkuat jasmani dan rohani.  
2.      Lembaga Pendidikan Pada Masa Abubakar
Lembaga pendidikan pada masa abubakan masih sama seperti lembaga pendidikan pada masa nabi muhamad yaitu kuttab dan masjid
a.       Kuttab
Menurut Syalabi Dalam Buku Syamsul Nizar ( 2007: 45) kuttab merupakan lembaga pendidikan yang dibentuk setelah masjid, selanjutnya asama hasan fahmi mengatakan bahwa kuttab didirikan oleh orang orang arab pada masa abubakar dan pusat pembelajaran pada masa ini adalah madinah. sedangkan yang bertindak sebagai tenaga pendidik dikuttab adalah para sahabat rosul terdekat
Menurut  Armai Arif ( 2004: 46), lembaga pendidikan kuttab atau muktab telah ada sejak arav pra islam, jal ini tentu terkait dengan kegiatan pendidikan yang berlangsung saat itu, menurut M.hamidullah sudah berkembang dengan baik meskipun diakui bahwa catatan – catatan mengenai keadaaan pendidikan masa jahiliyah tidak dapat ditemukan, namun hamidullah mendapatkan beberapa bukti yang dapat memberikan gambaran situasi pendidikan saat ituh.
Menurut  Armai Arif ( 2004: 48),
b.      Masjid
 Menurut  Syamsul Nizar ( 2007: 45) masjid merupakan lembaga pendidika kedua pada masa khalifah Abu Bakar, masjid dijadikan sebagai benteng pertahanan rohani, tempatp pertemuan dalam lembaga pendidikan islam, sebagai tempat shalat berjamaah, membaca alquran dan lain sebagainya.
Meurut Armai Arif (2004:108) masjid berpungsi sebagai sarana pengajaran yang telah dikenal sejak jaman nabi muhamad, sebagai otoritas penapsiran wahyu allah Al-quran, seringkali kepada beliaw baik diluar maupun di dalam masjid, masyarakat menyatakan tentang baerbagai hal baik tentang akidah dan akhlak. Maka nabi pun memberikan penjelasan - penjelasan, sementara pendengarnya membentuk lingkaran (halakoh) didepan beliau.  Sepeninggal Nabi, tradisi ini diteruskan oleh para sahabat.  Pada Masa Kulafaurasidin materi pengajaran bertabah dengan berbicara hadits hadits nabi. Dengan demikian, nisbat sebutan Ahlul Al Ilmi  Yang berkembang ketika ituh adalah mereka yang menguasai dan menghapal banyak hadits. Pada masa selanjutnya materi pengajaran didalam masjid semakin bervariasi, dari fikih,  bahasa, sampai syair syair arab.
Puhsi masjid secara social Meurut Armai Arif (2004:37), pada awal islam , manakala ditimpa suatu musibah atau malapetaka, kaum muslimin segera berlingdung kerumah allah guna mninggikan panji islam dan menegakan kalimat allah secara bersama-sama , anak menerima pendidikan dimasjid dalam naungan masyarakat islam yang menunjukan kebangkitan dan peningkatan. masyarkat ini mengatur segala urusan berdasarkan musyawarah, memantau para anggotanya yang sakit lalu menjenguknya , mengawasi fara fakir miskin yang membutuhkan, lalu membantu mereka dengan apa yang telah dikaruniakan allah padanya. Disini tampak tali kasih saying sangat mendalam diantara kaum muslimin pada saat ituh,  sehingga menjadi suatu masyarakat yang kuat, saling berpegang erat serta menghidupkan generasi umat. Misalnya masjid nabwi dimadinah telah menjalankan fungsinya hinggal lahir peranan masjid yang beraneka ragam yaitu sebagai :
1)      Tempat ibadah ( shalat, ziqir)
2)      Tempat konsultasi dan komunikasi (masalah social ekonomi dan budaya)
3)      Tempat pendidikan
4)      Tempat santunan social.
5)      Tempat latihan militer dan persiapan alat alatnya.
6)      Tempat pengobatan korban perang.
7)      Tempat perdaian dan pengendalian sengketa.
8)      Aula dan penerimaan tamu.
9)      Tempat menahan tawanan dan
10)  Pusat penerangan dan pembelaan agama.
3.      Tujuan pendidikan Abu Bakar Asidiq.
Menurut Erna dalam blognya (2015) tujuan pendidikan pada masa khalifah abu bakar adalah Diantara madrasah madrasah yang terkenal pada masa pertumbuhan islam lah sebagai berikut:
a.       Menetapkan, menguatkan keyakinan dan kepatuhan kepada ajaran islam yang dibawa oleh nabi Muhammad dengan cara memahami, menghayati, dan mengamalkan secara konsisten. Usaha ini diperkuat dengan sikap tegas yang ditujukan oleh abu Bakar dalam memerangi orang orang yang ingkar atau murtad dalam ajara Islam seperti tidak mau membayar Zakat dan banyak yang mengaku sebagai nabi.
b.      Menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas yang memungkinkan terlaksana ajaran agam. Usaha ini dilakukan oleh khlafaurasidin dengan mengumpulkan alquran yang berserakan.
c.       Menumbuhkan semangat cinta tanah air dan bela Negara yang memungkinkan islam dapat berkembang diseluruh dunia. Upaya ini dilakukan antaralain dengan memperluas wilayah dakwah islam kejajirah Arabia juga irak, dan syiria.
d.      Melahirkan para kader pemimpin umat, pendidik yang tangguh dalam menegakan islam,upaya ini dilakukan antaralain seperti halaqoh kajian terhadap alquran, Al-Hadits, hokum islam,dan fatwa. Upaya ini pada tahap selanjutnya melahirkan para ulama dari kalangan tabiin.
4.      Rekontruksi pendidikan dimasa kulafaurasidin (abu bakar assidik ) dengan pendidikan kekinian.
Dari sekian pemaparan diatas, setidaknya ada 2 perinsip nilainilai pendidikan islam
a.       Kebebasan bependapat yang terwujud dala musyawarah,
b.      Tuntutan ketaan rakyat, mewujudkan keadilan, serta shalat sebagai intisari wujud takwa yang terwujud dalam peribadi beliau dengan sikap disiplin tegas.
Dengan melihat pendidikan kita hari ini, hususnya pendidikan isla Indonesia yang semakin lama semakin jauh dari nilai nilai keislaman, kiranya perlu mengambil dan menerapkan nialinilai yang ada pada masa abubakar.
Pada konteks tertentu tidak lagi terjadi kesewenang wenangan dari pemerintah atau pelaksana pemerintah pelaksana pendidikan kepada
  
B.     Pola Pendidikan Pada masa Khalifa Umar (1-12 H : 634-644 M)
Sesuai dengan kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia, pikiran, perasaan dan kemampuan berbuat, merupakan komponen dari kemuliaan dan kesempurnaan yang melenkapi ciptaan (kejadian) manusia. FIrman Allah SWT:
Pergantian estapeta kepemimpinan khalifahan Menurut Syalabi Dalam Buku Syamsul Nizar ( 2007: 46) Abubakar telah menyaksikan persoalan yan timbul dikalanagan kaum muslimin  Setelah Nabi wafat, berdasarkan hal inilah Abu Bakar menujnjuk penggantinya supaya tidak terjadi perselisihan dan perpecahan dikalangan umat islam kebijakan tersebut ternyata diterima oleh masyarakat. Perluasan wilayah kekuasaan Pada masa umar bin khatob, Meliputi semenanjung Arabia, Palestina, Syiria, Irak, Persia, Dan Mesir.
Dengan meluasnya wilayah islam mengakibatkan meluas pula kehidupan segala bidang. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan manusia yang memiliki keterampilan dan keahlian. Sehingga dalam hal ini diperlukan pendidikan.
Pada masa umar bin khatob, sahabat sahabat yang sangat berpengaruh tidak diperbolehkan untuk keluar daerah kecuali atas izin dari khalifah dan dalam waktu yang terbatas. Jadi kalau diantara  umat islam yang ingin belajar hadits harus pergi kemadinah, ini berarti bahwa penyebaran ilmu dan pengetahuan para shabat dan tempat pendidikan terpusat dimadinah.
Dengan meluasnya wilayah islam sampai keluar dari jajirah arab, tampaknya khalifah memikirkan pendidikan islam didaerah daerah yang baru yang baru ditaklukan itu .  untuk itu, Umar bin khatab memerintahkan para panglima perangnya, apabila mereka berhasil menuasai suatu kota, hendaknya mereka mendirikan masjid sebagai tempat ibdah dan pendidikan .
Berkaitan dengan masalh ini, khalifah umar bin khatob merupakan seorang pendidik yang melakukan penyuluhan pendidikan dikota madinah , beliau juga mernerapkan pendidik dimesjid masjid dan pasar pasar serta mengangkat dan menunjuk guru guru untuk tiap daerah yang ditaklukan itu, mereka bertugas mengajarkan mereka bertugas mengajarkan isi alquran dan dan ajaran islam lainya seperti fikih kepada penduduk yang baru masuk islam.
Diantara sahabat sahabat yang ditunjuk oleh khalifah umar bin khatob kedaerah- daerah adalah abdurahman bin ma’qal, dan imron bin hasim. Keua orang ini ditemoatkan dibasyrah. Abdurahman Bin Ganam dikirim ke syiria dan hasan bin abi jabah dikirim kemesir. Adapun metoda yang mereka pakai adalah guru duduk didepan halam masjid dan murid melingkarinya.
Meluasnya kekuasaan islam, mendorong kegiatan pendidikan islam bertambah besar, karena mereka baru menganut agama islam jadi mereka yang baru menganut agama islam inginmenimba ilmu langsung dari sahabat yang langsung menerima ilmu dari Nabi. Pada masa ini tealah terjadi mobilitas dalam menuntut ilmu dari daerah daerah yang jauh dari madinah, sebagai pusat Agama Islam. Ghairah menuntut Ilmu Agama Islam ini hanya yang kemudian mendorong lahirnya sejumlah pembidangan disiplin keagamaan.
Pendidikan pada masa umar bin khatob bias disebut lebih maju sebab selama khalifahan umar kondisi pemerintahan umar Negara dalam keadaan setabil dan aman. Kondisi tersebut disebabkan karena telah ditetapkannya masjid sebagai tempat tempat pendidikan juga telah ditetapkannya pusat pendidikan diberbagai kota, baik dari segi ilmu bahasa menulis , dan poko ilmuilmu lainnya. Pendidikan dikelolah dibawah pengaturan gubernur yang berkuasa pada saat ith, serta diiringi kemajuan diberbagai bidang, seperti jawatan pos kepolisian, baitulmal, dan lain sebagainya adapun pembiyayaan untuk setap pengajar diambil dari daerah yang baru ditaklukan dan baitulma.
1.      Visi Misi Dan tujuan pendidikan Pada Masa Khalifah Umar bin Khatob.
Menurut Ishak dalm bolg Tharikul Mubtadi (2013), Visi misi pendidikan jaman kulafaurasidin masih belum berbeda dengan visi misi dan tujuan pendidikan pada zaman Rasulullah. Hal ini disebabkan, karena para kulafaurasidin adalah mengikiuti jejak rasululah. Dalam bidangkeagamaan sebagai landasan membangun umat.
Misi pendidikan pada jaman Umar dafat dikemukakan sebagai berikut:
a.          Menetapkan, menguatkan keyakinan dan pengetahuan kepada ajaran islam yang dibawa oleh nabi muhamad, dengan cara memahami, menghayati dan mengamalkan secara konsisten.
b.         Menyediakan sarana prasarana dan fasilitas yang memungkinkan terlaksananya ajaran islam.
c.          Menumbuhkan semangat cinta tanah air dan bela Negara yang memungkinkan islam dapat berkembang keseluruh dunia.
d.         Melahirkan para kader pemimpin umat, pendidik, dan dai yang tangguh dalam mewujudkan syiar islam. Upaya ini pada tahapan selanjutnya melahirkan para ulama dari kalangan tabiin.
Adapun tujuan pendidikan pada masa itu melahirkan umat yang memiliki komitmen yang tulus dan kukuh terhadap pelaksanaan ajaran islam sebagaimana yang diajarkan oleh nabi Muhama. Kulafaurasidin berpusat pemerintahannya dimasinah. Penduduk terdiri dari latar belakan agama, ekonomi, social budaya yang berbeda beda. Akan tetapi ketika rasululah wafat keadaan mereka kembali kepada keadaan semula yakni hidup bebas tanpa aturan.  
2.      Matri Pendidikan Pada Masa Khalifah Umar
Menurut  Syamsul Nizar ( 2007: 48), materi yang / Mata pelajaran yang disajikan membaca, Menulis Alquran dan menghapalnya serta belajar poko poko agama Islam.
3.      Lembaga Pendidikan pada mas umar Diantara madrasah madrasah yang terkenal pada masa pertumbuhan islam adalah:
a.       Madrasah madinah
Madrasah Madinah ini lebih termashur, karena disanalah tempat khalifahan Abu Bakar, Umar dan ustman, dan disana pula banyak tinggal sahabat sahabta Nabi Muhaman. Diantara Sahabat – Sahabat yang mengajar dimadrasah madinah ini, adalah Umar bin Khatob, Ali bin Abi Thalib, Zaid Bin tsabit dan Abdullah bin Umar. Zaid bin tsabit adalah ahli qiraat dan fiqih, beliau yabg mendapatkan tugasmemimpin penulisan alquran baik dizaman Abu Bakar maupun dijaman Usman.Sedangkan Abdullah bin Umar seorang Ahli Hadits, beliau dianggap sebagai mazhab Al-hadits yang berkempbang pada masa berikutnya.
b.      Madrasah kuffah
Ulama Sahabat yang tiinggal di Kufah ialah Ali bin Abithalib dan Abdullah bin Masud. Ali bin abithalib mengurus masalah politik dan urusan pemerintahan, sedangkan Abdullah bin masud sebagai guru agama. Ibnu Masud adalah utusan resmi khalifah Umar untu menjadi guru agama dikuffah. Beliau adalah seorang ahli tafsir, ahli fiqih dan banyak meriwayatkan hadits-hadits nabi muhamad. Diantara murid murid Ibnu Masud yang terkenal yang kemudian menjadi guru dikuffah adalah alqamah alaswad, masruq, Al-Harits bin Qais dan Amr bin syurahbil Madrasah ini kemudian melahirkan Abu hanifah salah seorang imam Mazhab yang terkenal, dalam penggunaan Ra’yu dalam berijtihad.



c.       Madrasah Damsyik
Setelah negeri syam (syiria) Menjadi Bagian Negara Islam dan penduduknya banyak memeluk agama Islam, maka khalifah Umar bin Khathab menirimkan tiga orang guru agama kenegeri syiria, diantaranya: Muaz bin Jabal, Ubadah Bin Abu Dardak. Ketiga sahabat mengajar di syam pada tempat tempat yang berbeda beda yaitu: Abu Dardak  di damsyik, Muaj bin Zabal di palestina dan Ubadah di  Hims. Kemudian mereka digantikan oleh murid muridnya (tabiin) Seperti Abu Idris Alkhaelany, Mahul Aldhimasyki  Umar bin Abdul Azis dan Raja bin Haiwah. Akhirnya Madrash tersebut Melahirkan Penduduk Syam, yaitu Abdurahman Al Auzai yang sederajat Ilmunya dengan Imam Malik dan Abu Hanifah.
d.      Madrasah Mekkah
Menurut Mahmud Yunus ( 1992-34), Guru yang pertama mengajar dimadrasah mekh setelah mekah takluk ialah Muaz bin Zabal, dia mengajarkan Alquran dan perkara perkara yang halal dan yang haram dalam Islam.
Pada Masa Khalifah Abdul Malik Bin Marwan Abdullah Bin Marwan pergi kemekah. Lalu mengajar disana dimasjidil Haram. Ia mengajarkan tafsir, fiqih dan sastra Abdullah Abaslah pembangun Madrasah Makah, yang termasyhur diseluruh Negara Islam.
Kemudian digantikan oleh murid murinya, Tabiin Yaitu:
1)      Mujahid bin jabar.
2)      Atak bin Abu Rabah.
3)      Thawus bin Kaisan.
4.       Kurikulum Pendidikan Pada Masa Umar Bin Khatob.
Menurut Armai Arif (2004: 133) kurikulum dapat debedakan kedalam 5 tataran yang berbeda beda , yaitu kurikulum ideal, kurikulum formal, kurikulum intruksional kurikulum operasional, dan kurikulum ekpresional.
Kurikulum ideal mengandung segala sesuatu yang dianggap penting sehingga dianggap perlu dimasukan kedalamnnya oleh hamper setiap orang setiap orang. Cakupanya akan sangat luas, kandungannya tidak sistematis, dan bebannya menjadi sangat besar sehingga tidak mungkin diwujudkan. Namun kurikulum ideal tetap ada pungsinya, yaitu sebagai pencerminan aspirasi warga masyarakat yang perlu diperhatikan, disaring, dan dikemasdalam sosok yang tepat oleh smua pihak yang terlibat dengan kebijakan pendidikan pormal.
Kurikulum formal adalah kurikulum yang disaction oleh yang berwenang dan kemudian ditampilakn sebagai dokumen resmi seperti kurikulum madrasah yang ditetaplkan oleh departeman Agama.
Menurut Armai Arif (2004: 137)System pendidikan Islam pada masa Kulafaurasidin dilakukan secara mandiri tidak dikelolah oleh pemerintah kecuali pada masa khalifah umar bin Alkhatob yang turut campur dalam penambahan materi kurikulum pada lembaga kutab. Para sahabat yang memiliki pengetahuan keagamaan membuka majlis pendidikan masing masing.
Pusat pendidikan pada masa kulafaurasidin tidak hanya dimadinah, tetapi menebar diberbagai kota, seperti kota makkah dan madinah (hizaj), kota Basrah dan Kuffah (Iraq) , kota damsyik dan palestina (syam) dan fistat (mesir). Di daerah ini pendidikan islam berkembang dengan pesat.
Materi pendidikan yang diajarkan pada masa khulafaurasidin sebelum masa umar bin khatob, untuk pendidikan dasar (a) membaca dan menulis (b) membaca dan menghapal alquran (c) poko poko agam islam, seperti cara wudhu, shalat, sahum dan sebagainya, ketika umar bin khathab diangkat menjadi khalifah, ia menginstruksikan kepada penduduk kota agar anak diajarkan berenang,  mengendarai unta, memanah, membaca dan menghapal syair syair yang mudah dan pribahasa. Sedangkan pendidikan pada tingkat menengah terdiri dari   alquran dan tafsirnya, hadits dan pengumpulannya fikih tasyiri. Pilsafat dan ilmu ilmu duniawi belum dikenal pada masa khulafaurasidin. Hal ini dimungkinkan mengingat kostruk social pada masa itu masih dalam pengembangan wawasan keislaman yang lebih terpokus kepada pemahaman alquran dan hadits secara literal.
C.     Pola Pendidikan Pada masa Khalifa  Usman (23-35 H: 644-656 M) 
 Nama  lengkapnya adalah Usman Ibnu Abil Ash Ibnu Umayah . beliau masuk islam atas seruan Abu Bakar  Asidiq. Usman Bin apan adalah termasuk saudagar besar dan kaya dan sangat pemurah menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan umat islam. Usman diangkat menjadi khalifah merupakan hasil dari pemilihan panitia 6 yang ditunjuk oleh umar bin khatob menjelang beliau akan meninggal. Panitia yang yeng 6 tersebut adalah: Usman, Ali bin Abi thalib, Thalah, Zubair, bin Awwam, saad bin sbi waqas, dan abdurahman bin Auf.
Menurut  Syamsul Nizar ( 2007: 48) Pasa masa khalifahan usman bin affan, pelaksanaan pendidikan tidak jauh berbeda dengan pendidikan sebelumnya. Pendidikan dimasa ini hanya hanya melanjutkan apa yang telah ada, namun hanya sedikit terjadi perubahan yang mewarnai pendidikan islam. Psrs dshsbst ysng berpengaruh dsn dekat dengan rasululah yang tidak diperbolehkan meninggalkan madinah dimasa khalifah Umar, diberikan kelonggaran untuk keluar dan menetap didaerah daerah yang mereka sukai, kebijakan ini sangat besar pengaruhnya bagi pelaksanaan pendidikan islam di daerahdaerah.
Peroses pelaksanaan pola pendidikan pada masa usman ini lebih ringan dan lebih danmudah dijangkau oleh seluruh peserta didik yang ingin menuntut dan belajar islam dari segi pusat pendidikan juga lebih banyak, sebab pada masa ini para sahabat bias memilih tempat yang mereka inginkan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat.
Khalifah usman sudah merasa cukup dengan pendidikan yang sedang berjalan, namun begitu ada satu usaha yang cemerlang yang telah terjadi menumpulkan tulisan tulisan ayat-ayat alquran . penyalinan ini terjadi Karen terjadi perselisihan dalam bacaan alquran, berdasarkan hal ini, khalifah utsman memerintahkan kepada tim untuk penyalinan tersebut adalah: zaid bin tsabit, Abdullah bin zubair, zaid bin as, dan abdurahman bin harits.
Bila terjadi pertikaian bacaan, maka harus diambil pedoman kepada dialek suku quraisy, sebab alquran ini diturunkan menurut dialek mereka Quraisy. Zaid bin syabit bukan orang quraisy sedangkan mereka bertiga adalah orang quraisy.
Tugas mengajar pada masa usman bin apan diserahkan kepada umat ith sendiri , artinya pemerintah tidak mengankat guru-guru, dengan demikian para pendidik sendiri melaksanakan tugasnya hanya dengan mengharapkan keridhaan allah.
Bahwa pada masa khalifah usman bin affan tidak banyak terjadi perkembangan pemdidikan, kalau dibandungkan dengan masa khalifahan umar bin khatob,sebab pada masa usman pendidikan doserahkan kepada rakyat, dan apabila dilihat dari segi kondisi pemerintahan khalifah usman banyak terjadi pergolakan dalam masyaakat sebagai akibat ketidak senangan mereka terhadap kebijakan usman yang mengangkat  yang mengankat kerabatnya dalam jabatan pemerintahan.
Dalam permata blog PAI Syeh nurjati Cirebon. Terdapat pase pase pendidikan isla pada masa khalifah usman
a.       Fase pembinaan ; dimaksud untuk memberikan kesempatan agar terdidik memperoleh kemantapan iman
b.      Pase pendidikan ; ditekankan pada imu ilmu praktis dengan maksud agar segera mereka mndapatkan ajaran dan tuntunan agama dengan sebaik baiknya dalam kehidupan sehari hari
c.       Pase pelajaran; adapelajaran pelajaran - pelajaran lain yang diberikan untuk menunjang pemahaman terhadap alquran dan hadits, seperti bahas arab da tata bahasanya, menulis, membaca, syair dan pribahasa.
1.            Visi dan misi dan tujuan pendidikan islam pada masa khalifah usman
2.            Peserta didik pada masa khalifah usma yaitu terdiri ari :
a.    Orang dewasa atau orang yang masuk islam
b.   Anak-anak, baik yang iran tuanystelah lama masuk islam ataupun yang baru memeluk agama islam.
c.    Orang dewasa atauoran tua yang telah lama masuk islam.
d.   Orang yang menghususkan dirinya untuk masuk islam.
Ada juga pendapat lain dari slide sharenet dalam blog thhoriqul mubtadi peserta didik pada masa usman yaitu:
a.       Umum yaitu membentuk sikap mental keagamaan, seluruh umat islam yang ada dimekah dan madinah
b.      Kusuh yaitu membentuk akhli agama, hanya sebagian kecil saja.
   Terobosan yang dilakukan khalifah usman mempermudah
3.       Kurikulum pendidika Islam Pada Masa pemerintaha usman
Menurut deslide dalam blog dokumen. Tips, pada masa khalifah usman bib affan pelaksanaan pendidikan tidak jauh dengan dengan khalifah sebelumya pendidikan dimasa ini hanya melanjtkan apa yang telah ada, namun hanya saja terjadi perubahan yang mewarnai pendidikan islam . para sahabat yang bepengaruh dan dekat dengan rasululah tidak diperbolehkan keluar dari madinah pada masa khhalifah umar, diberikan kelonggaran untuk ergi kedaerahdaerah yan mereka sukai. Kebijakan ini sangan berpengaruh besar bagi pelaksanaan didaerah daerah.
Peroses pelaksanaan pendidikan pada masa khalifah usman lebih ringa lebih mudah dijangkau oleh seluruh oeserta didik yang ingin menuntut dan belajar islam dari segi pusat pendidikan juaga lebih banyak, sebab pada masa ini para sahabat diperbolehkan memilih tempat yang mereka inginkan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat.
Tugas mendidik dan mengajar umat pada masa ini diserahkan pada umat ituh sendiri, artinya pemerintah pada masa khalifah usman tidak mengangkat guruguru, dengan demikina para pendidik melaksanakan pendidikannya denga mengharap kridhloan dari allah.  
4.      Guru guru yang mengajar pada khalifah usman
Dalam blog permata api, para pendidika atau guruguru pada masa usman bin affan yaitu
a.       Para khalifah ituh sendiri
b.      Para sahabat besar, antara lain:
1)      Abdullah bin umar
2)      Abu hurairah
3)      Abdullah bin abas
4)      Aisyah
5)      Anas bin malik
6)      Zaid bin tsabit
7)      Abdullah bin masud

5.         Metode pembelajaran
Metode pendidikan islam pada masa khalifah usman
Proses pembelajaran pada masa usman ini lebih ringan lebih mudah dijangkau oleh seluruh peserta didik yang ingin menuntut ilmu dan belajar islam dari segi pusat pendidikan juga lebih banyak, sebab pada masa ini para sahabat diperbolehka memilih tempat yang mereka inginkan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat
Akhirnya sahabat hazifah bin yaman mengusulkan kepad utsman untuk menyeragamkan bacaan. Usman pun lalu membentuk pantita yang diketahui oleh zaid bin tsabit untuk menyalin mushaf yang disimpan oleh hafsoh.
Pada masa usman matode belajar yang digunakan yaitu metode halaqah, hafalan, diskusi (Tanya jawab) latihan ceramah.   
D.    Pola Pendidikan Pada masa Khalifa Ali
Menurut  Syamsul Nizar ( 2007: 49) ALI Bin Bi thalib bin abdul muthalib adalah putra dari paman rasululah dan suami dari patimah anak rasulullah. Ali bin abi Talib diasuh dan didik oleh Nabi. Ali terkenal sebagai anak yang mula- mula beriman kepada Rasululah.
Ali adalah khalifah yang keempat setelah usman bin affan. Pada pemerindahanya  sudah diguncang peperangan denga aisyah (istri rasululah)  beserta thlah dan dan Abdullah bin zubair karena kesalah pahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap usman, peperangan diantara mereka disebut perang jamal (unta) karena aisyah mengunakan kendaraan unta. Setelah berhasil mengatasi pemberontakan Aisyah . muncul pemberontakan lain, sehingga pada masa khalifahan ali tidak pernah mendapatkan ketenangan dan kedamaina.
Muawiyah sebagai gubernur di damaskus memberontak untuk menggulingkan kekuasaanya. Peperangan ini disebut dengan peperangan sifin karena terjadi di siffin. Ketika tentara muawiyah terdesak oleh pasukan Ali, maka Muawiyah segera mengambil siasat ntuk menyatakan tahkim (penyelesaian dengan adil dan damai). Semula Ali menolak tetapi karena desakan sebagai tentaranya akhirnya ali menerimanya, namun tahkim malah menimbulkan kekacauan, sebab muawiyah bersipat curang sebab dengan tahkim muawiyah berhasil mengalahkan Ali dan mendirikan pemerintahan tandingannya didamaskus. Sementara itu, sebagian tentara yang menentang keputusan Ali dengan cara tahkim, meninggalkan ali dan membuat kelompok tersendiri yaitu Khawarij.





1.      Metode pendidikan islam pada masa khalifah ali
a.       Pendidikan diarahkan pada pengajaran isi alquran.
b.      Pendidikan diajarkan dengan menggunakan dialek dsaerah masing masing, sehingga sering timbul perselisian dalam kebicakanmenyusun mushap alquran bacaan  
2.      Lembaga pendidikan pada masa Ali
3.      Tenaga pengajar atau guru pada masa ali
4.      Peserta didik pada masa khalifah Ali bin abi thalib
5.      Lembaga lembaga pendidikan pada masa khalifah ali
Lembaga pendidikan pada masa ali masih sama dengan lembaga lembaga pendidikan pada masa nabi dan khalifah khalifah sebelumnya, yaitu kuttab, masajid, madrasah dan rumah-rumah.
6.      Kurukilum pendidikan islam pada masa khalifah ali
Kurikulum atau rencana pembelajara pada masa ali dalam blog torikul mubtadi meliputi 
a.       Bidang keagamaan yang cakupannya adqidah, ubudiyah, aqhlak dan muamalah
b.      Pada masa umar digalakan pendidikan keterampilan hal ini termaktub dalam intruksi umar binkhatab yang dikirimkan kepada penduduk penduduk kota yang isinya, ajarkanlah kepada anak-anak kamu berenang, kepandaianmenunggang kuda, dan tuturkanlah kepada mereka pepatah pepatah yangmasyhur dan syairsyair yang baik.
c.       Rencana pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d.      Pada masa ali bin abi thalib digalakan motovasi belajar.

5.      usat Pusat Pendidikan Islam Pada masa Kulafaurasidin
Menurut Juhairini (2000: 71) Sebagaimana yang telah dikemukakan, bahwa meluasnya daerah kekuasaan islam, dibarengi dengan usaha penyampain ajaran islamkepada penduduk oleh para sahabat, baik yang ikut sebagai anggota pasukan, maupun yang kemudian dikirim oleh khalifah dengan tugas khusus mengajar dan mendidik. Maka diluar madinah, dipusat pusat wilayah yang baru dikuasai berdirilah pusat puat pendidikan dibawah pegurusan para sahabat yang kemudian dikembangkan oleh penggantinya ( tabi’in ) dan seterusnya.
Dipusat pusat pendidikan tersebut para sahabat memberikan pelajaran pelajaran agama islam kepada para muridnya, baik yang berasal dari penduduk setempat maupun yang berasal dari daerah alin. Dipusat pusat pendidikan tersebut timbullah madrasah madrsah, yang masih merupakan sekedar tempat memberikan pelajaran dalam bentuk khalaqoh dimesjid masjid atau pertemuan lainya:
     


BAB III
KSIMPULAN






























DAFTAR PUSTAKA

Armai Arif. Sejarah dan perkembangan Lembaga lembaga Pendidikan islam kelasik,Angkasa, Bandung,2003
Zuhairini DKk. Sejarah pendidikan Islam, Bumi Aksara ,Jakarta, 2000
Syamsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam. Kencana, Jakarta. 2009
Mahmud yunus. Sejarah pendidikan islam. Jakarta, 1992




Tidak ada komentar:

Posting Komentar